Pages

Banner 468 x 60px

 

Selasa, 19 Desember 2017

Review: Pancasila Sebagai Ideologi

0 komentar


Review Teori Tambahan: Pancasila Sebagai Ideologi 


Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila menjadi cita-cita normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.
Ketetapan bangsa Indonesiamengenai pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 tentang pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 45 ialah dasar negara dari negara NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut dapat kita ketahui bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai ideologi nasional, selain kedudukannya sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai ideologi negarayang berarti sebagai cita-cita bernegara dan sarana yang mempersatukan masyarakat perlu perwujudan yang konkret dan operasional aplikatif, sehingga tidak hanya dijadikan slogan belaka. Dalam ketetapan MPR No.18 dinyatakan bahwa pancasila perlu diamalkan dalam bentuk pelaksanaan yang konsistem dalam kehidupan bernegara.
| Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara |
Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai sarana pemersatu masyarakat, sehingga dapat dijadikan prosedur penyelesaian konflik, dapat kita telusuri dari gagasan para pendiri negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
Pada awal mulanya, konsep pancasila dapat dipahami sebagai common platform atau platform bersama bagi berbagai ideologi politik yang berkembang saat itu di Indonesia. Pancasila merupakan tawaran yang dapat menjembatani perbedaan ideologis di kalangan anggota BPUPKI. Pancasila dimaksudkan oleh Ir. Soekarno pada waktu itu yaitu sebagai asas bersama agar dengan asas itu seluruh kelompok yang terdapat di negara Indonesia dapat bersatu dan menerima asas tersebut.
Menurut Adnan Buyung Nasution, telah terjadi perubahan fungsi pancasila sebagai ideologi negara. Pancasila yang sebenarnya dimaksudkan sebagai platformdemokratis bagi semua golongan Indonesia. Perkembangan doktrinal pancasila telah mengubahnya dari fungsi awal pancasila sebagai platform bersama bagi ideologi politik dan aliran pemikiran sesuai dengan rumusan pertama yang disampaikan oleh Soekarno menjadi ideologi yang komprehensif integral. Ideologi Pancasila menjadi ideologi yang khas, berbeda dengan ideologi lain.
Pernyataan Soekarno ini menjadi jauh berkembang dan berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh Prof. Notonagoro. Beliau melalui interprestasi filosofis memberi status ilmiah dan resmi tentang ideologi bagi masyarakat Indonesia. Yang pada mulanya pancasila sebagai ideologi terbuka sebuah konsensus politik, pancasila menjadi ideologi yang benar-benar komprehensif. Interprestasi ini berkembang luas, masif bahkan monolitik pada masa pemerintahan orde baru.
Pancasila dilihat dari sudut politikmerupakan sebuah konsensus politik, yaitu suatu persetujuan politik yang disepakati bersama oleh berbagai golongan masyarakat di negara Indonesia. Dengan diterimanya pancasila oleh berbagai golongan dan aliran pemikiran bersedia bersatu dalam negara kebangsaan Indonesia. Dalam istilah politiknya, Pancasila merupakan common platform, atau common denominator masyarakat Indonesia yang plural. Sudut pandang politik ini teramat penting untuk bangsa Indonesia sekarang ini. Jadi, sebenarnya perkembangan Pancasila sebagai doktrin dan pandangan dunia yang khas tidak menguntungkan kalau dinilai dari tujuan mempersatukan bangsa.
Banyak para pihak sepakat bahwa pancasila sebagai ideologi negara atau bangsa merupakan kesepakatan bersama, common platform dan nilai integratif bagi bangsa Indonesia. Kesepakatan bersama bahwa pancasila sebagai ideologi negara inilah yang harus kita pertahankan dan tumbuh kembangkan dalam kehidupan bangsa yang plural ini.
Berdasarkan uraian di atas, maka makna pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sebagai berikut :

(1) Nilai-nilai dalam pancasila dijadikan sebagai cita-cita normatif dari penyelenggaraan bernegara di Indonesia.
(2) Nilai-nilai dalam pancasila merupakan nilai yang telah disepakati bersama dan oleh karenanya menjadi salah satu sarana untuk menyatukan masyarakat Indonesia.
Implementasi pancasila sebagai ideologi negara atau nasional, sebagai berikut :
1. Perwujudan Pancasila Sebagai Cita-cita Bernegara
Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara yang berarti menjadi cita-cita penyelenggaraan bernegara terwujud melalui ketetapan MPR No.7 tahun 2001 mengenai Visi Indonesia Masa Depan. Dalam ketetapan tersebut menyatakan bahwa Visi Indonesia Masa Depan terdiri atas 3 visi, yaitu :
– Visi ideal ialah cita-cita luhur bangsa Indonesia sebagaimana dimaksudkan dalam UUD 45 yaitu pada alinea kedua dan keempat.
– Visi antara, yaitu visi bangsa Indonesia pada tahun 2020 yang berlaku samapai dengan tahun 2020.
– Visi lima tahunan, yaitu sebagaimana dimaksudkan dalam GBHN (Garis-Garis Besar Haluan Negara).
Menurut Hamdan Mansoer, mewujudkan bangsa yang religius, manusiawi, demokratis, bersatu, adil dan sejahtera pada dasarnya merupakan upaya menjadikan nilai-nilai pancasila sebagai cita-cita bersama. Bangsa yang demikian merupakan ciri dari masyarakat madani Indonesia. Sebagai suatu cita-cita, nilai-nilai pancasila diambil dimensi idealismenya. Sebagai nilai-nilai ideal, penyelenggaraan negara hendaknya berupaya bagaimana menjadikan kehodupan bernegara Indonesia ini semakin dekat dengan nilai-nilai ideal tersebut.
2. Perwujudan Pancasila Sebagai Kesepakatan atau Nilai Integratif Bangsa
Nilai Integratif Perwujudan pancasila sebagai ideologi negara yang berarti bahwa pancasila sebagai sarana pemersatu dan prosedur penyelesaian konflik perlu pula dijabarkan dalam praktik kehidupan bernegara. Nilai integratif pancasila mengandung makna bahwa pancasila dijadikan sebagai sarana pemersatu dalam masyarakat dan prosedur penyelesaian konflik. Masyarakat Indonesia telah menerima  pancasila sebagai sarana pemersatu, yang artinya sebagai suatu kesepakatan bersama bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya disetujui sebagai milik bersama. Pancasila dijadikan semacam social ethicsdalam masyarakat yang heterogen.
Pancasila sebagai kesepakatan diartikan sebagai konsensus bahwa dalam hal konflik maka lembaga politik yang diwujudkan bersama akan memainkan peran sebagai penengah.
Apakah pancasila dapat digunakan secara langsung mempersatukan masyarakat dan mencegah konflik ?. Jawabannya tidak, tetapi prosedur penyelesaian konflik yang dibuat bersama, baik yang meliputi lembaga maupun aturan itulah yang diharapkan mampu menyelesaikan konflik yang terjadi di masyarakat. Fungsi pancasila sebagai ideologi negara dalam hal ini yaitu sebagai pembuatan prosedur penyelesaian konflik, nilai-nilai pancasila menjadi landasan normatif bersama.
Nilai-nilai pancasila hendaknya mewarnai setiap prosedur penyelesaian konflik yang ada di dalam masyarakat. Secara normatif dapat dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan, menjunjung tinggi prosedur demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.
Sekian pembahasan pengertian pancasila sebagai ideologi negara dan fungsi pancasila sebagai ideologi negara, semoga tulisan saya mengenai pengertian pancasila sebagai ideologi negara dan fungsi pancasila sebagai ideologi negara dapat bermanfaat.


Diambil dari sumber: http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.pengertianpakar.com/2015/03/pengertian-dan-fungsi-pancasila-sebagai-ideologi-negara.html&ei=YTorFIvo&lc=id-ID&s=1&m=341&host=www.google.co.id&ts=1513733220&sig=AOyes_Sh8raCrYZNKvCst_BFwHiTOVdd6w&lite_refresh=1513733661820
Read more...

Refleksi :Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu

0 komentar

  1. Refleksi : Pancasila Sebagai Pengembangan Ilmu

Pada senin, 4 Desember saya mendapatkan mata kuliah pancasila dengan pembahasan materi pada bab Pancasila Sebagai Pengembang Ilmu. Pancasila dapat menjadikan dasar dalam berkembangmya ilmu pengetahuan dan dengan adanya ilmu pengetahuan tentu dapat merubah pola pikir atau pola hidup seseorang. 

ilmu pengetahuan dapat merubah segala pola kehidupan baik dari segi tata cara maupun nilai dan norma yang telah ada. Oleh sebeb itu, perlu adanya sebuah landasan kuat agar nilai dan norma itu tidak tergeser oleh adanya ilmu pengetahuan. Terutama bagi bangsa indonesia, dengan segala landasan berawal dari Pancasila maka perlunya peranan Pancasila dalam penyeimbang ilmu.
Peran Pancasila sebagai dasar nilai dalam pengembangan ilmu pengetahuan

Segala ilmu dan teknologi pada hakekatnya akan kembali kepada manusia maka perlu pertimbangan dan strategi atau cara-cara yang tepat dan benar agar perkembangan ilmu pengetahuan memberikan manfaat , mensejahterakan dan memartabatkan manusia sesuai dengan seharusnya. Hal ini mengacu pada Pancasila sebagai nilai memiliki peran sebagai landasan awal karena Pancasila mempunya kandungan secara Ontologis, Epistimologis, dan Aksiologis dalam penentuan ilmu pengetahuan.

Dimensi Ontologis, berarti ilmu pengethuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tidak mengenal titik henti. Dimensi epistimologi, nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai pisau analisis berpikir dan tolak ukur dari sebuah kebenaran. Dimensi aksiologis, mengandung nilai imperatif dalam pengembangan ilmu berdasarkan sila-sila Pancasila sebagai suatu keutuhan. Ketiga aspek ini menuntut agar ilmu pengethuan harus sejalan dengan kemajuan dan kultur bangsa.

Peran nilai-nilai setiap sila dalam Pancasila:
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
Melengkapi ilmu pengetahuan, menciptakan dan sebagai perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Sila ini menunjukkan bahwa sebagai bangsa yang ber-Ketuhanan, ilmu pengethuan tidak akan merubah kepercayaan terhadap Sang Maha Pencipta.
2.      Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Memberikan arah dan  mengendalikan ilmu pengetahuan, bahwasannya ilmu adalah untuk hajat hidup orang banyak bukan untuk kepentingan perorangan atau kelompok tertentu.
3.      Persatuan Indonesia
Bahwa ilmu pengethuan adalah untuk semua secara universal dapat dirasakan. Karena hal ini sangat penting dalam menjaga kelangsungan hidup kebersamaan.
4.      Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Pengembangan ilmu pengetahuan harus dilakukan secara demokrasi dan di musyawaratkan secara perwakilan. Dari penelitian sampai penerapan hasul transparan.
5.      Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Ilmu pengetahuan harus merata dan adil dirasakan oleh semua rakyat dan elemen dalam pemerintahan, tidak boleh ada yang mendominasi dalam menikmati segala ilmu dan teknologi.
Pengembangan ilmu harus senantiasa berorientasi pada Pancasila sebagai dasar negara. 

Dengan begitu, landasan kita untuk hidup bermasyarakat dan dalam kehidupan hafuslah berlandaskan pancasila juga dalam pengembangan ilmu, agar tidak begitu mudahnya menerima dampak-dampak negatif yang merubah pola pikir kita dalam pengembangan ilmu. 

Itulah refleksi saya dari materi pancasila sebagai pengembang ilmu. Semoga bermanfaat. 
Terima kasih











Referensi :http://blognyafares.blogspot.co.id/2016/02/pancasila-sebagai-pengembangan-ilmu.html?m=1
Read more...

Refleksi : Pancasila Sebagai Etika

0 komentar
Refleksi : Pancasila Sebagai Etika

Pada hari senin saya mendapatkan mata kuliah pancasila dengan sesi terakhir dan bab yang dipelajari adalah mengenai pancasila sebagai etika. 

Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”.Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak penting akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang mudah, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
Pancasila sebagai etika , dapat kita ketahui bahwa dalam pembahasan Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah “Pancasila sebagai suatu sistem etika”.Di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia.Kecenderungan menganggap hal yang tak penting akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukanlah hal yang mudah, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani.
 Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada ) dan dibagi mejadi kelompok. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Eika juga ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran moral. Etika pun dibagi menjadi 2 kelompok etika umum dan khusus.
Etika khusus ini terbagi dua yaitu terdari etika individual dan etika social. Etika politik adalah cabang bagian dari etika social dengan demikian membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu) berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Maka bisa dikatakan bahwa fungsi pancasila sebagai etika itu sangatlah penting agar masyarakat harus bisa memilih dan menentukan calon yang akan menjabat dan menjadi pimpinan mayarakat dalam demokrasi liberalmemberikan hak kepada rakyat untuk secara langsung memilih pejabat dan pemimpin tinggi Etika merupakan kelompok filsafat praktis (filsafat yang membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada ) dan dibagi mejadi kelompok. Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pandangan moral. Eika juga ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita harus belajar tentang etika dan mengikuti ajaran moral. Etika pun dibagi menjadi 2 kelompok etika umum dan khusus.
Etika khusus ini terbagi dua yaitu terdari etika individual dan etika social. Etika politik adalah cabang bagian dari etika social dengan demikian membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu) berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beadab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan.
Maka bisa dikatakan bahwa fungsi pancasila sebagai etika itu sangatlah penting agar masyarakat harus bisa memilih dan menentukan calon yang akan menjabat dan menjadi pimpinan mayarakat dalam demokrasi liberalmemberikan hak kepada rakyat untuk secara langsung memilih pejabat dan pemimpin tinggi 

Sekian refleksi mengenai pancasila sebagai etika. Semoga bermanfaat 
Terima kasihu



Referensi: https://www.google.co.id/amp/s/cwebasket.wordpress.com/2009/04/03/pancasila-sebagai-sistem-etika/amp/
Read more...

Minggu, 17 Desember 2017

Refleksi: Pancasila Sebagai Filsafat

0 komentar
 Assalamualaikum, wr.wb


Refleksi: Pancasila Sebagai Filsafat 
Hari Senin 20 November 2017 pukul 16.30, merupakan jadwal mata kuliah saya dengan MKU Pancasila dengan dosen pengampu Pak Abdul. 

Materi hari ini adalah mengenai pancasila sebagai filsafat. Sebelum memasuki sub bab ini, dosen saya, Pak Abdul menerangkan terlebih dahulu mengenai filsafat. Beliau melemparkan pertanyaan pada mahasiswa yang ditunjuknya, mengenai apa iti filsafat.
Kata filsafat ini tentu tidak asing bagi saya, saya pernah membaca buku series dari tokoh bernama plato dan muridnya aristoteles, yang kedua tokoh ini  merupakan tokoh filsafat. Bagi saya filsafat ini adalah sebuah pemikiran yang berasal dari sebuah keingin tahuan akan suatu hal yang menjadikannya spesifik dan rumit untuk menjadikan jawaban yang pasti.
Untuk pengertian lain dari sumber yang telah cari, diartikan:
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia : philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat adalah cinta akan kebijakan atau hakekat kebenaran. Berfilsafat artinya berfikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap suatu metodik, sistematis, menyeluruh, dan universal untuk mencari hakikat sesuatu.
  • Pengertian Filsafat menurut D. Runes :
Ilmu yang paling umum yang mengandung usaha untuk mencari kebijakan dan cinta akan kebijakan.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berbangsa, bernegara bagi warga Negara Indonesia dimanapun mere berada.
  • Sistem Filsafat
Yang mendasari tokoh filsafat dalam melahirkan perbedaan-perbedaan mendasar antar ajaran filsafat adalah perbedaan latar belakang tata nilai dan alam kehidupan, cita-cita dan keyakinan. Perbedaan aliran bukan ditentukan oleh tempat dan waktu lahirnya filsafat, melainkan oleh watak isi dan nilai ajarannya.
Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.

Filsafat juga memiliki beberapa aliran- aliran, yakni:
  • Aliran Materialisme
Mengajarkan bahwa hakekat realistas kesemestaan termasuk makhluk hidup dan manusia ialah materi. Semua realitas itu ditentukan oleh materi (misal benda ekonomi, makanan) dan terikat pada hukum alam yaitu sebab akibat (hukum kausalitas) yang bersifat obyektif.
  • Aliran Idealisme
Mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia yang menentukan hidup dan pengertian manusia, karena manusia mempunya akal budi, kesedaran rohani.
  • Aliran Realisme
Mengajarkan bahwa kehidupan yang tampak seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia, hidup berkembang biak, kemudia tua, akhirnya mati. Aliran ini bertentangan dengan aliran materialisme dan idealisme.

Lalu, adanya filsafat ini adalah sebagai alasan atau jawaban dari pernyataan yang sifatnya fundamental atau mendasar dalam kehidupan. Begitupun dengan kaitannya dengan pancasila, sebab pancasila ini adalah dasar negara. Dan pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa Indonesia. Yang berarti sama dan mutlak bagi seluruh tumpah darah Indonesia. Tidak ada lagi warga negara Indonesia yang pro dan kontra. Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara.
Fungsi pancasila sebagai filsafat ini adalah mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia.
  • Pengertian Pancasila Secara Filsafat
Filsafat pancasila dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara mendasar dan menyeluruh.
Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara Deduktif yaitu dengan mencari hakikat pancasila serta menganalisis dan menyusunya secara sistematis menjadi keuutuhan pandangan yang komprehensif. Sedangkan secara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari gejala-gejala itu.

Wawasan filsafat meliputi 3 bidang yaitu ontologi, epistemologi dan axiologi.
  • Ontologi
Menurut Runes adalah teori tentang keberadaan atau eksistensinya. Menurut Aristoteles adalah ilmu yang mempelajari hakikat sesuai atau disamakan artinya dengan metafisika.

Bidang ontologi meliputi :
Penyelidikan tentang keberadaan manusia, benda, alam semesta. Artinya ontologi adalah menjangkau adanya tuhan dan alam gaib seperti rohani dan kehidupan sesudah kematian (alam dibalik dunia, alam metafisika).

Jadi ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada (eksitensi dan keberadaan) sumber ada, jenis ada, hahkiat ada, termasuk di dalamnya ada alam, manusia, metafisika, dan kesemestaan atau kosomologi.
  • Epistemologi
Menurut Runes adalah bidang atau filsafat yang menyelidiki asal, syarat, susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, serta batas dan validitas ilmu pengetahuan.
Yang termasuk cabang episteomologi adalah Matematika, logika, dan sematik.
  • Axiologi
Menurut Runes berarti manfaat, pikiran, atau ilmu, teori. Dalam pengertian modern axiologi disamakan dengan teori nilai , yakni sesuai yang diinginkan, disukai atau yang baik dan juga yang menyelediki hakikat nilai, kriteria dan kedudukan metafisika sebagai suatu nilai.
Menurut Brameld, axiologi dapat disimpulkan :
1. Tingkah laku moral yang berwujud etika
2. ekspresi etika yang berujud estetika atau seni keindahan
3. sosio politik
Jadi axiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai dan hakikat nilai. 

Alasan Pancasila dapat dikatakan sebagai filsafat yakni:
Sebab pancasila ini memiliki 3 landasan yang telah dijelaskan diatas. Yakni sebagai Ontologi, Epistemologi, dan Axiologi
  • Pancasila sebagai ilmu pengetahuan : karena Pancasila adalah suatu ilmu yang ada, yang tidak dipaksakan dan ada objek sesuatu yang di tekuni. Contoh konkretnya dalam sila 1, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan kebebasan beragama (prinsipnya ada dan diterima oleh masyarakat).  Tuhan yang Maha Esa adalah sumber eksistensi kesemestaan. Ontologi ketuhanan bersifat religius, supranatural, transendental dan suprarasional. Dilihat secara empiris ada.
  • Dilihat dari segi epistimologis nilai Ketuhanan : toleran, bebas menentukan agama yang digali dari masyarakat sendiri.
  • Aksiologisnya : masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, yang mana nilai-nilai agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di indonesia, agama dibawa ke dalam politik dan politik dianggap sebagai kepentingan yang luar biasa, kalau agama terpisah dari politik makan akan terjadi kekalahan dengan politik lawannya. Politik memanfaatkan dalam suasana tertentu (dengan sentimen-sentimen).

 Sehingga dari penjelasan diatas, dapat diambil sebuah pembelajaran mengenai pancasila sebagai filsafat dan pancasila dapat dibuktikan bahwa pancasila adalah filsafat bangsa indonesia dengan isi dari pemikiran filsafat pancasila yang dapat dijawab dengan pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan kehidupan mendasar bernegara, yakni dibuktikan dengan beberapa pertanyaan berikut:

1.  Apa negera itu ? dijawab dengan prinsip kebangsaan indonesia
2.  Bagaimana hubungan antara bangsa dan negara ? dijawab dengan prinsip perikemanusiaan
3.  Siapakah sumber dan pemegang kekuasaan negara ? dijawab dengan prinsip demokasi
4.  Apa tujuan negara ? dijawab dengan prinsip negara kesejahteraan
5.  Bagaimana hubungan antara agama dan negara ? dijawab dengan prinsip Ketuhanan yang maha esa.

Sekian refleksi saya mengenai pancasila sebagai filsafat, semoga bermanfaat.
Terima Kasih

Wassalamu'alaikum, wr.wb




Referensi:
http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/11/pancasila-sebagai-filsafat/








      2
Read more...
 
Blogalv © 2017