Assalamualaikum, wr.wb
Hari Senin 20 November 2017 pukul 16.30, merupakan jadwal mata kuliah saya dengan MKU Pancasila dengan dosen pengampu Pak Abdul.
Refleksi: Pancasila Sebagai Filsafat
Materi hari ini adalah mengenai pancasila sebagai filsafat. Sebelum memasuki sub bab ini, dosen saya, Pak Abdul menerangkan terlebih dahulu mengenai filsafat. Beliau melemparkan pertanyaan pada mahasiswa yang ditunjuknya, mengenai apa iti filsafat.
Kata filsafat ini tentu tidak asing bagi saya, saya pernah membaca buku series dari tokoh bernama plato dan muridnya aristoteles, yang kedua tokoh ini merupakan tokoh filsafat. Bagi saya filsafat ini adalah sebuah pemikiran yang berasal dari sebuah keingin tahuan akan suatu hal yang menjadikannya spesifik dan rumit untuk menjadikan jawaban yang pasti.
Untuk pengertian lain dari sumber yang telah cari, diartikan:
Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia :
philo/philos/philen yang artinya cinta/pencinta/mencintai. Jadi filsafat
adalah cinta akan kebijakan atau hakekat kebenaran. Berfilsafat artinya
berfikir sedalam-dalamnya (merenung) terhadap suatu metodik,
sistematis, menyeluruh, dan universal untuk mencari hakikat sesuatu.
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berbangsa, bernegara bagi warga Negara Indonesia dimanapun mere berada.
Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.
Filsafat juga memiliki beberapa aliran- aliran, yakni:
- Pengertian Filsafat menurut D. Runes :
Pancasila dapat digolongkan sebagai filsafat dalam arti produk, filsafat sebagai pandangan hidup dan filsafat dalam arti praktis. Hal ini berarti bahwa Pancasila mempunyai fungsi dan peranan sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan berbangsa, bernegara bagi warga Negara Indonesia dimanapun mere berada.
- Sistem Filsafat
Suatu ajaran filsafat yang bulat mengajarkan tentang sumber dan hakikat realitas, filsafat hidup, dan tata nilai (etika), termasuk teori terjadinya pengetahuan manusia dan logika.
Filsafat juga memiliki beberapa aliran- aliran, yakni:
- Aliran Materialisme
- Aliran Idealisme
- Aliran Realisme
Lalu, adanya filsafat ini adalah sebagai alasan atau jawaban dari pernyataan yang sifatnya fundamental atau mendasar dalam kehidupan. Begitupun dengan kaitannya dengan pancasila, sebab pancasila ini adalah dasar negara. Dan pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa
Indonesia. Yang berarti sama dan mutlak bagi seluruh
tumpah darah Indonesia. Tidak ada lagi warga negara Indonesia yang pro
dan kontra.
Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari
kebenaran yang substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara.
Fungsi pancasila sebagai filsafat ini adalah mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia.
Fungsi pancasila sebagai filsafat ini adalah mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia.
- Pengertian Pancasila Secara Filsafat
Filsafat pancasila dapat diartikan sebagai refleksi kritis dan
rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertian secara
mendasar dan menyeluruh.
Pembahasan filsafat dapat dilakukan secara Deduktif yaitu dengan
mencari hakikat pancasila serta menganalisis dan menyusunya secara
sistematis menjadi keuutuhan pandangan yang komprehensif. Sedangkan
secara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala sosial budaya
masyarakat, merefleksikannya dan menarik arti dan makna yang hakiki dari
gejala-gejala itu.
Wawasan filsafat meliputi 3 bidang yaitu ontologi, epistemologi dan axiologi.
- Ontologi
Menurut Runes adalah teori tentang keberadaan atau eksistensinya.
Menurut Aristoteles adalah ilmu yang mempelajari hakikat sesuai atau
disamakan artinya dengan metafisika.
Bidang ontologi meliputi :
Penyelidikan tentang keberadaan manusia, benda, alam semesta. Artinya ontologi adalah menjangkau adanya tuhan dan alam gaib seperti rohani dan kehidupan sesudah kematian (alam dibalik dunia, alam metafisika).
Penyelidikan tentang keberadaan manusia, benda, alam semesta. Artinya ontologi adalah menjangkau adanya tuhan dan alam gaib seperti rohani dan kehidupan sesudah kematian (alam dibalik dunia, alam metafisika).
Jadi ontologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki makna yang ada
(eksitensi dan keberadaan) sumber ada, jenis ada, hahkiat ada, termasuk
di dalamnya ada alam, manusia, metafisika, dan kesemestaan atau
kosomologi.
- Epistemologi
Menurut Runes adalah bidang atau filsafat yang menyelidiki asal, syarat,
susunan, metode dan validitas ilmu pengetahuan. Epistemologi meneliti
sumber pengetahuan, proses dan syarat terjadinya pengetahuan, serta
batas dan validitas ilmu pengetahuan.
Yang termasuk cabang episteomologi adalah Matematika, logika, dan sematik.
- Axiologi
Menurut Runes berarti manfaat, pikiran, atau ilmu, teori. Dalam
pengertian modern axiologi disamakan dengan teori nilai , yakni sesuai
yang diinginkan, disukai atau yang baik dan juga yang menyelediki
hakikat nilai, kriteria dan kedudukan metafisika sebagai suatu nilai.
Menurut Brameld, axiologi dapat disimpulkan :
1. Tingkah laku moral yang berwujud etika
2. ekspresi etika yang berujud estetika atau seni keindahan
3. sosio politik
1. Tingkah laku moral yang berwujud etika
2. ekspresi etika yang berujud estetika atau seni keindahan
3. sosio politik
Jadi axiologi adalah cabang filsafat yang menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis dan tingkatan nilai dan hakikat nilai.
Sebab pancasila ini memiliki 3 landasan yang telah dijelaskan diatas. Yakni sebagai Ontologi, Epistemologi, dan Axiologi
- Pancasila sebagai ilmu pengetahuan : karena Pancasila adalah suatu ilmu yang ada, yang tidak dipaksakan dan ada objek sesuatu yang di tekuni. Contoh konkretnya dalam sila 1, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang merupakan kebebasan beragama (prinsipnya ada dan diterima oleh masyarakat). Tuhan yang Maha Esa adalah sumber eksistensi kesemestaan. Ontologi ketuhanan bersifat religius, supranatural, transendental dan suprarasional. Dilihat secara empiris ada.
- Dilihat dari segi epistimologis nilai Ketuhanan : toleran, bebas menentukan agama yang digali dari masyarakat sendiri.
- Aksiologisnya : masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang religius, yang mana nilai-nilai agama tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di indonesia, agama dibawa ke dalam politik dan politik dianggap sebagai kepentingan yang luar biasa, kalau agama terpisah dari politik makan akan terjadi kekalahan dengan politik lawannya. Politik memanfaatkan dalam suasana tertentu (dengan sentimen-sentimen).
Sehingga dari penjelasan diatas, dapat diambil sebuah pembelajaran mengenai pancasila sebagai filsafat dan pancasila dapat dibuktikan bahwa pancasila adalah filsafat bangsa indonesia dengan isi dari pemikiran filsafat pancasila yang dapat dijawab dengan pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan kehidupan mendasar bernegara, yakni dibuktikan dengan beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa negera itu ? dijawab dengan prinsip kebangsaan indonesia
2. Bagaimana hubungan antara bangsa dan negara ? dijawab dengan prinsip perikemanusiaan
3. Siapakah sumber dan pemegang kekuasaan negara ? dijawab dengan prinsip demokasi
4. Apa tujuan negara ? dijawab dengan prinsip negara kesejahteraan
5. Bagaimana hubungan antara agama dan negara ? dijawab dengan prinsip Ketuhanan yang maha esa.
Sekian refleksi saya mengenai pancasila sebagai filsafat, semoga bermanfaat.
Terima Kasih
Wassalamu'alaikum, wr.wb
Referensi:
http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/2012/06/11/pancasila-sebagai-filsafat/
2
0 komentar:
Posting Komentar